19 Oktober 2010

E218 - Sandungan Indomie di Taiwan


Sepekan lalu marak pemberitaan tentang penarikan Indomie di Taiwan karena ditengarai mengandung zat pengawet methyl p-hydroxy benzoate. Isue apa lagi ini? Setelah teh botol diguncang HOAX melalui email berantai tentang kandungan Hydroxylic Acid yang tidak lain adalah air (water, H2O), juga HOAX sebelumnya yang menyerang Coca-cola dan Pepsi tentang kandungan asam sitrat yang tidak lain adalah asam yang terdapat di dalam jeruk nipis, sekarang giliran Indomie. Tidak tanggung-tanggung, pemberitaan ini dirilis dari pihak otoritas keamanan pangan Taiwan yang memutuskan untuk menarik produk Indomie karena kandungan methyl p-hydroxy benzoat tersebut. Ini bukan HOAX, ini kenyataan.

Tulisan ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang bahan pengawet yang sedang ramai dibicarakan ini yang berdampak pada penurunan konsumsi Indomie, kelatahan beberapa pihak yang tidak mengetahui pasti permasalahannya, dan bagaimana kita, masyarakat awam, menyikapinya. Untuk mengenal lebih dalam tentang pengawet yang diributkan tersebut, mari kita lihat dulu keluarga besar paraben

Paraben merupakan kependekan dari para-benzoate, yaitu keluarga pengawet benzoat yang sudah lama dikenal. Banyak digunakan sebagai pengawet dalam industri kosmetik dan farmasi. Paraben mempunya daya mengawetkan karena senyawa ini bekerja sebagai anti-fungi dan anti bakteri. Rumus umum keluarga paraben adalah: R(C6H4(OH)COO), dengan R adalah gugus alkyl (CH3 (methyl); C2H5 (ethyl); C3H7 (propyl); dst). Kemampuannya mengawetkan, ditambah biaya yang murah dan telah digunakan dalam waktu yang lama, menjelaskan kenapa pengawet ini jamak digunakan sebagai pengawet makanan.

Sebagai pengawet makanan, yang paling dikenal adalah methyl paraben (nipagin, yang sedang diributkan), ethyl paraben, propyl paraben (nipasol), butyl paraben, isopropyl paraben, isobutyl paraben, benzyl paraben dan beberapa garam natriumnya. Semuanya aman digunakan dan sudah diasesmen oleh Uni Eropa terbukti mereka berhak menyandang simbol E2XX sebagai tanda pengawet makanan. Methyl paraben (E218); ethyl paraben (E214) dan propyl paraben (E216). Untuk lebih jelasnya tentang kode E, silakan klik disini.

Ketiga paraben yang telah memiliki Nomor E di atas (methyl, ethyl, dan propyl paraben) bisa dikategorikan non-toksik, berdasarkan percobaan pada mencit. Paraben akan segera diserap, dicerna, dan disekresikan ke luar tubuh melalui urin.

Methyl p-hydroxy benzoate adalah senyawa kimia dengan rumus CH3(C6H4(OH)COO) yang lebih dikenal dengan nama Nipagin atau Methyl Paraben merupakan methyl ester dari reaksi antara p-hydroxy benzoic acid dengan methanol. Methyl paraben banyak digunakan sebagai anti jamur yang sering digunakan dalam produk-produk kosmetik. Selain itu, senyawa ini digunakan pula sebagai pengawet makanan dengan kode E218. Berdasarkan percobaan dengan mencit, methyl paraben mempunyai LD(oral) 8000 mg/kg; dan LD(kulit) 1200 mg/kg.

Ethyl p-hydroxy benzoate adalah senyawa kimia dengan rumus C2H5(C6H4(OH)COO) yang lebih dikenal dengan nama Ethyl Paraben merupakan ethyl ester dari reaksi antara p-hydroxy benzoic acid dengan ethanol. Senyawa ini digunakan sebagai pengawet makanan dengan kode E214. Berdasarkan percobaan dengan mencit, ethyl paraben mempunyai LD(oral) 3000 mg/kg.

Propyl p-hydroxy benzoate adalah senyawa kimia dengan rumus C3H7(C6H4(OH)COO) yang lebih dikenal dengan nama Propyl Paraben merupakan ethyl ester dari reaksi antara p-hydroxy benzoic acid dengan propanol. Senyawa ini digunakan sebagai pengawet makanan dengan kode E216. Berdasarkan percobaan dengan mencit, propyl paraben mempunyai LD(oral) 6332 mg/kg.

Indomie, Nipagin, Taiwan
Dalam pernyataannya di Gedung DPR pada tanggal 14 Oktober 2010, Direktur PT Indofood Sukses Makmur, Franciscus Welirang, menyatakan antara lain "Sebenarnya bahan pengawet Indomie yang dipasarkan di Indonesia dan Taiwan sama saja. Perbedaannya hanya ada pada tingkatan. Di Indonesia menggunakan Methyl p-Hydroxybenzoate, di Taiwan menggunakan Ethyl p-Hydroxybenzoate". Berarti memang ada perbedaan penggunaan pengawet antara Indomie Taiwan dan non Taiwan. Permasalahannya kenapa sama-sama menggunakan derivat paraben tetapi yang satu dibolehkan sedangkan yang lain tidak? Masalahnya di peraturan Food Safety Taiwan. Dari daftar tersebut, terlihat bahwa derivat benzoat yang dibolehkan oleh otoritas Taiwan untuk pengawet makanan adalah: Na-benzoat (01009), Et-paraben (01010), Pr-paraben (01011), Bu-paraben (01012), iPr-paraben (01013), dan iBu-paraben (01014). Sementara Me-paraben tidak termasuk dalam daftar.

Menarik untuk dibicarakan adalah: bagaimana bisa Indomie yang tidak seharusnya beredar di Taiwan bisa ikut diperiksa sehingga ditemukan Me-paraben? Ini sebetulnya inti pertanyaannya. Bukan menghadirkan polemik pro-kontra Me-paraben yang sampai sekarang pun di ranah internasional masih menjadi perdebatan tentang keamanan keluarga besar Paraben. Jawabannya ada pada yang berkompeten melakukan analisis non-teknis. Persaingan bisnis atau apalah itu.

Jadi intinya... semua itu tidak ada masalah asal tidak berlebihan. Dan nampaknya, kita masih terus berhubungan dengan keluarga besar Paraben melalui mulut, ketiak, dan anggota badan lainnya. Ada issue? Antisipasi... pelajari... putuskan. Keputusanku: Indomie seleraku...

Link terkait:
  1. http://en.wikipedia.org/wiki/Paraben
  2. http://en.wikipedia.org/wiki/methylparaben
  3. http://en.wikipedia.org/wiki/ethylparaben
  4. http://en.wikipedia.org/wiki/propylparaben
  5. http://en.wikipedia.org/wiki/butylparaben
  6. Scope and Application Standards of Food Additives-1Preservatives Taiwan
  7. Methyl Pareben
  8. Ethyl Paraben
  9. Propyl Paraben
  10. http://saga-frontier.blogspot.com/
  11. http://healthglance.blogspot.com/2010/10/is-it-safe-to-consume-indomie.html

23 Agustus 2010

Dunia Butuh Indonesia

diambil dari Blog tetangga

Suatu pagi, kami menjemput seseorang klien di bandara. Orang itu sudah tua, kisaran 60 tahun. Si Bapak adalah pengusaha asal Singapura, dengan logat bicara gaya Melayu & Singlish, beliau menceritakan pengalaman2 hidupnya kepada kami yang masih muda.

Beliau berkata, "Ur country is so rich!" Ah biasa banget denger kata2 itu. Tapi tunggu dulu... "Indonesia doesn't need the world, but the world needs Indonesia," lanjutnya. "Everything can be found here in Indonesia, U don't need the world."

"Mudah saja, Indonesia paru2 dunia. Tebang saja hutan di Kalimantan, dunia pasti kiamat. Dunia yang butuh Indonesia! Singapura is nothing, we can't be rich without Indonesia.. 500.000 orang Indonesia berlibur ke Singapura tiap bulan. Bisa terbayang uang yang masuk ke kami, apartemen2 terbaru kami yang beli orang2 Indonesia, ga peduli harga selangit, laku keras. Lihatlah RS kami, orang Indonesia semua yang berobat. Trus, kalian tahu bagaimana kalapnya pemerintah kami ketika asap hutan Indonesia masuk? Ya, bener2 panik. Sangat terasa, we are nothing. Kalian tau kan kalo Agustus kemarin dunia krisis beras. Termasuk di Singapura dan Malaysia? Kalian di Indonesia dengan mudah dapat beras. Liatlah negara kalian, air bersih di mana2, liatlah negara kami, air bersih pun kami beli dari Malaysia. Saya ke Kalimantan pun dalam rangka bisnis, karena pasirnya mengandung permata. Terliat glitter kalo ada matahari bersinar. Penambang jual cuma Rp 3.000/kg ke pabrik China, si pabrik jual kembali seharga Rp 30.000/kg. Saya liat ini sebagai peluang.

Kalian sadar tidak kalo negara2 lain selalu takut mengembargo Indonesia?! Ya, karena negara kalian memiliki segalanya. Mereka takut kalau kalian menjadi mandiri, makanya tidak diembargo.

Harusnya KALIANLAH YANG MENGEMBARGO DIRI KALIAN SENDIRI. Belilah pangan dari petani2 kita sendiri, belilah tekstil garmen dari pabrik2 sendiri. Tak perlu impor kalo bisa produk sendiri. Jika kalian bisa mandiri, bisa MENGEMBARGO DIRI SENDIRI, INDONESIA WILL RULE THE WORLD!!!